Novel - Potret Hati (5) by PypyMomo
Sudah hampir setengah jam selepas sholat isya dan makan malam, aku termenung di dalam kamar. Tepatnya di atas tempat tidur, bersandar pada tumpukan bantal dan memeluk guling. Aku sedang memikirkan ajakan Kak Rehan tadi. Dia menunggu jawabanku malam ini lewat whatsapp katanya. Ya, dia memberiku nomor kontaknya dan juga meminta nomor kontakku. Aku tahu bahwa nantinya aku akan selalu berkaitan dengan Kak Rehan saat reminding job, namun aku tak menyangka akan secepat ini mengetahui nomor kontaknya. Dan secepat ini pula berhubungan dengannya. Dulu kupikir, aku takkan pernah lagi bertemu dengan Kak Rehan selepas dia lulus sekolah. Apalagi sampai berhubungan intens seperti ini. Ya Allah... Sekarang aku harus bagaimana? Renunganku masih menemui kebuntuan. Hati dan otakku tak lagi sejalan. Sang hati menginginkanku untuk berdekatan dengan Kak Rehan dan memenuhi harapan untuk bisa mencintainya lagi. Namun sang otak selalu mendesakku agar menghindarinya dan terus mengingatkanku aka